Band Favorite Sejak SMP
Saya
mempunyai sebuah band pop favorite sejak saya SMP yaitu 4 pemuda yang berasal
dari Yogyakarta atau yang orang-orang tau adalah Sheila On 7.Biarpun saya juga
sangat suka musik selain pop seperti musik EDM,Blues,Jazz tetapi satu, saya
tidak pernah lupa dan bosan dengan Band pop yang satu ini.Tidak tau kena tetapi
saya sangat gemar dengan band ini dan tidak pernah lupa dengan band yang satu
ini dan menurut saya band Sheila On 7 semua musiknya tidak ada yang tidak enak
di dengar dan semuanya enak didengar kan karena alunan musiknya ada
bermacam-macam seperti lagu Sheila On 7 yang berjudul "Shepia" dia
memiliki alunan musik yang begitu lembut dan enak didengar.Dan ada juga yang
mebuat saya bersemangat dengan lagu Sheila On 7 yang berjudul "melompat
lebih tinggi" dan ada juga yang membuat saya sedih seperti judulnya yang
"sebuah kisah klasik" yang mengingatkan saya dengan kawan-kawan lama
saya.
Sheila On 7
Sheila On 7 adalah grup musik Indonesia yang berdiri pada 6 Mei 1996 di Yogyakarta. Grup band ini pada awalnya adalah
sekumpulan anak-anak sekolah dari
beberapa SMA di Yogyakarta.] 5
Anggota di awal berdirinya adalah Duta(vokal)
berasal dari SMA
4, Adam (bass) dari SMA
6, Eross (gitar) dari SMA Muhammadiyah I, Sakti (gitar) dari SMA De Britto, dan Anton (drum) berasal dari SMA Bopkri I.
Mereka sepakat untuk membentuk sebuah band dan membawakan lagu-lagu dari kelompok Oasis, U2, Bon Jovi, Guns N' Roses, dll.
Pada waktu itu juga, mereka telah memiliki beberapa lagu-lagu orisinal karya
mereka sendiri dan mereka mencoba untuk memperkenalkan dan membawakan lagu-lagu
tersebut dengan penuh rasa percaya diri di berbagai pentas.
Sheila on
7 adalah salah satu grup musik populer Indonesia dengan personel Duta (Akhdiyat
Duta Modjo, vokal), Eross (Eross Candra, gitar), Adam (Adam Muhammad Subarkah,
bass), serta Brian (Brian Kresna Putro, drum). Grup yang berdiri di Yogyakarta,
6 Mei 1996 itu, awalnya bernama Sheila Gank yang diambil dari kata Sheila dari
bahasa Celtic yang berarti musikal. Nama ini pun kemudian diubah menjadi On
Seven, yang berarti tujuh tangga nada dalam musik. SO7 dalam perjalanan
bermusik telah beberapa kali mengalami perubahan formasi. Pada Oktober 2004,
Brian masuk menggantikan Anton yang dikeluarkan karena dianggap tidak disiplin.
Kemudian pada Maret 2006, Sakti mundur untuk belajar di Pakistan. Album Sheila
On 7 di antaranya, SHEILA ON 7 (1999), KISAH KLASIK UNTUK MASA DEPAN (2000), 07
DES (2002), OST. 30 HARI MENCARI CINTA (2003), PEJANTAN TANGGUH (2004), THE
VERY BEST OF SHEILA ON 7 JALAN TERUS (2005), 507 (2006), MENENTUKAN ARAH
(2008), BERLAYAR (2011), dan MUSIM YANG BAIK (2014) ini adalah album kedelapan,
album terakhir dengan label Sony Music Entertainment Indonesia.
Sejarah
Berawal
dari Adam dan Sakti yang memiliki band bernama "W.H.Y Gank" mengajak
Duta ikut latihan band mereka untuk menjadi vokalis. Duta dipilih berbekal
cerita Adam bahwa Adam dan Duta merupakan langganan pengisi acara 17 Agustus-an
di komplek perumahan mereka, Duta menyanyi dan Adam bermain gitar akustik.
Berbicara mengenai
"W.H.Y Gank" saat itu, Adam dan Sakti masih sering bertukar posisi
sebagai bassist dan guitarist tergantung dari lagu yang mereka bawakan. Namun
kebetulan band yang beranggotakan Adam, Sakti, Duta, dan seorang drummer bernama
Agung ini belum sempat mencicipi panggung musik. Mereka baru sebatas latihan di
studio, meng-cover version lagu band-band ternama, dan ikut audisi/seleksi
untuk bisa tampil di sebuah acara.
Setahun berselang setelah
"W.H.Y Gank" sempat vakum beberapa waktu, berkenalanlah mereka dengan
Eross (yang nantinya menjadi lead guitar mereka). Mereka berempat kemudian
memutuskan untuk memulai sebuah band baru, dan bertemulah mereka dengan Anton
sang pemain drum yang dikenalkan oleh Eross pada saat latihan pertama band ini
di studio. Setelah latihan pertama selesai inilah mereka memutuskan untuk
menamakan band ini dengan nama "Sheilagank", dan menjadikan tanggal 6
Mei 1996 sebagai hari lahir mereka.
"Sheilagank"
sempat malang melintang di pensi-pensi dan festival band SMA se-Jateng DIY
selama kurang lebih 2 tahun, hingga pertengahan tahun 1998 akhirnya mereka
mendapatkan "kontrak rekaman" pertama mereka dengan pihak label Sony
Music Entertaintment Indonesia. Mereka kemudian mengubah nama band mereka menjadi
"Sheila On 7". Nama "Sheilagank" kemudian digunakan sebagai
sebutan bagi pendengar setia karya-karya mereka. "Sheila" sebenarnya
diambil dari nama teman SMA Eross yang juga adalah teman SD Adam dan Duta.
Alkisah, saat pertama Adam dan Eross berkenalan dulu, Adam memanggil Eross
dengan panggilan "temannya Sheila ya ?!", dan Eross pun menjawab
"kamu temannya Sheila juga ya ?!", sehingga nama tersebut
seringkali disebut dalam perbincangan mereka. Sedangkan "On 7"
maksudnya adalah "pada 7 nada yaitu do-re-mi-fa-sol-la-si". Sehingga
nama "Sheila On 7" kira-kira artinya adalah teman-temannya
"Sheila" yang memainkan 7 nada / memainkan musik.
Sheila On 7 sejak awal
kiprahnya di kancah musik Indonesia telah menorehkan banyak sekali prestasi,
diantaranya menjadi satu-satunya band Indonesia yang mampu menjual album fisik
sebanyak lebih dari satu juta copy, tiga album berturut-turut. Lewat suksesnya
album perdana Sheila On 7 (1999), yang dilanjutkan tiga album lainnya yang
meledak di pasaran, Kisah Klasik Untuk Masa Depan (2000), Anugerah Terindah
Yang Pernah Kumiliki (2000) dan 07 Des (2002) . Mereka juga memiliki
pendengar-pendengar setia di negara-negara tetangga seperti Malaysia,
Singapura, dan Brunei.
Namun pada tahun 2004,
mereka harus berpisah dengan Anton (drummer) dikarenakan tidak disipilin
menurut sang manajer. Saat itu kemudian Brian masuk sebagai additional player
mengisi posisi drummer yang ditinggalkan Anton. Brian tampil bersama Sheila On
7 di berbagai tour untuk promo album "Pejantan Tangguh". Album The
Very Best of Sheila On 7 (2005) menjadi karier rekaman studio pertama Brian
bersama Sheila On 7 sebagai additional drummer.
Pada tahun 2006, Sheila On
7 juga harus berpisah dengan Sakti karena ia mengundurkan diri di tengah-tengah
proses rekaman album "507" dikarenakan keinginan untuk melanjutkan
pendidikannya ke Pakistan tak
dapat dihentikan. Namun pada saat proses rekaman album "507" itu
pulalah Sheila On 7 akhirnya mengangkat Brian menjadi drummer tetap Sheila On 7
hingga sekarang.
Gaya Musik
Sampai
saat ini juga, mereka masih sulit untuk menyebut warna musik apa yang
sebenarnya dimainkan. Tetapi satu hal yang jelas adalah bahwa mereka
berkeyakinan untuk memainkan “Sheila music”, di mana ide-ide atau kreasi dalam
bermusik dimunculkan secara spontan dan menampilkan lirik-lirik yang gampang
dicerna serta konsep musik yang sederhana.Pada awal berdirinya grup
ini bernama "Sheila". Tidak lama kemudian, mereka menambahkan kata
"Gank", hingga jadilah "Sheila Gank". Namun karena masalahsense,
akhirnya nama mereka berganti menjadi "Sheila on 7", "on 7"
berarti solmisasi alias 7 tangga nada (do re mi fa sol la si).Sejak awal grup ini mencoba
untuk tampil secara profesional. Dimulai dengan keterlibatan mereka dalam
beberapa pentas musik, festival maupun pertunjukan komersial di DIY dan Jawa
Tengah, baik di lingkup sekolah, kampus, serta panggung umum. Satu hal yang cukup
meyakinkan dan membanggakan adalah keikutsertaan mereka dalam program indie
label “Ajang Musikal” (Ajang Musisi Lokal) pada tahun 1997 milik Radio Geronimo 106.1 FM & G-Indie Production yang
di inisiasi oleh Teuku Dalin di Yogyakarta, di mana program ini adalah program
sindikasi radio yang disiarkan oleh hampir 90 radio swasta di tanah air. Ajang
Musikal adalah program radio yang
menyiarkan lagu-lagu karya sendiri dari band-band lokal yang belum pernah
rekaman komersial.Dalam program ini mereka
mendapat respons yang sangat positif, di mana request dari para pendengar untuk
lagu karya mereka sendiri yaitu Kita,
menempatkan mereka selama 3 bulan berturut-turut di tangga lagu Ajang Musikal
G-Indie 10 pada bulan Maret, April, dan Mei 1997. Seperti yang di katakan oleh
Teuku Dalin: "Sheila Gank punya talenta di mana mereka berani menyodorkan
lagu-lagu original di panggung lokal, meskipun saat itu masih sepi tepukan,
saya yakin mereka adalah trigger bagi grup-grup band di Jogja untuk dapat tiket
rekaman komersial di major label. Menunjuk pada hal tersebut, "Sheila on
7" mampu untuk merefleksikan dirinya dan menjadikannya sebagai tolak ukur
untuk ke jenjang yang lebih atas lagi yakni rekaman komersial. Dengan penuh
keyakinan pula, Sheila on 7 memberanikan diri untuk menawarkan demotape serta
proposal ke label Sony
Music Indonesia, dan akhirnya kesempatan pun datang dengan
dikontraknya Sheila on 7 untuk 8 album dengan sistem royalti.
Komentar
Posting Komentar